Apa jadinya bila
kedua pasang mata yang bertemu secara tak sengaja itu, menyimpan misteri,
sebuah yang terpendam?
Tak pernah muncul
di benak. Batin yang bergejolak dipaksa untuk tenang.
Hanya dengan
tatapan. Lalu waktu menyerahkan dirinya. Untuk dipakai oleh kedua pasang mata
itu.
Menapaki waktu.
Menyusuri waktu. Menelisik sedikit demi sedikit. Perlahan.
Enggan nyatanya perlahan
sirna. Seberkas cahaya mencoba membangunkannya. Desiran angin membisiki
telinganya.
Ia membiarkan
jiwanya dirasuki. Dirasuki oleh sebuah rasa yang nyata tapi laksana maya.
Bertanya pada waktu
bagaimana maksudnya. Merayu waktu apakah ia bersedia.
Terkadang kaki siap
bergerak melangkah, terkadang ia melemah.
Apakah sang waktu
mampu mengelak? Bila semesta berkata iya atau bukan.
Kau adalah sebuah
penasaran yang disimpan oleh waktu.
-DAP- 18 Juli 2017
Komentar
Posting Komentar