Di satu waktu, kala
itu, sudut itu, ada dua pasang mata bertemu.
Terdiam beberapa
detik. Sebentar dan asing. Tapi sepintas tatapan itu menghujam. Sedikit
tertegun tapi tak dihiraukan.
Ada cara yang Tuhan
berikan agar dua pasang mata tempo lalu terlibat dalam satu bingkai.
Entah bagaimana. Cara itu seakan merangkai kepingan ceritanya sendiri. Membentuk sebuah teka-teki.
Entah bagaimana. Cara itu seakan merangkai kepingan ceritanya sendiri. Membentuk sebuah teka-teki.
Untuk pertama
kalinya menyapa. Begitu unik. Dua pasang mata yang bertemu akhirnya berbicara.
Namun, menguap.
Untaian kata demi kata, ia menguap begitu saja. Semacam terdapat cairan dari
sebuah botol yang tumpah. Menyentuh teka-teki itu. Mengeluarkan asap dan hilang.
Ternyata waktu
meminjamkan detik dan menit nya hanya untuk sementara. Hanya untuk sekian
waktu. Di beberapa hari beberapa jam beribu menit dan detik.
Namun, lagi-lagi,
Tuhan selalu punya cara. Kedua pasang mata yang masing-masing berada di
peraduannya. Menemukan celah dalam sebuah ruang.
Teka-teki itu
kembali hadir. Kepingannya menyusun cerita.
-DAP- 18 Juli 2017
Komentar
Posting Komentar