Langsung ke konten utama

Sejumput Teka-teki


Di satu waktu, kala itu, sudut itu, ada dua pasang mata bertemu. 

Terdiam beberapa detik. Sebentar dan asing. Tapi sepintas tatapan itu menghujam. Sedikit tertegun tapi tak dihiraukan.

Ada cara yang Tuhan berikan agar dua pasang mata tempo lalu terlibat dalam satu bingkai. 

Entah bagaimana. Cara itu seakan merangkai kepingan ceritanya sendiri. Membentuk sebuah teka-teki.

Untuk pertama kalinya menyapa. Begitu unik. Dua pasang mata yang bertemu akhirnya berbicara. 

Namun, menguap. Untaian kata demi kata, ia menguap begitu saja. Semacam terdapat cairan dari sebuah botol yang tumpah. Menyentuh teka-teki itu. Mengeluarkan asap dan hilang.

Ternyata waktu meminjamkan detik dan menit nya hanya untuk sementara. Hanya untuk sekian waktu. Di beberapa hari beberapa jam beribu menit dan detik. 

Namun, lagi-lagi, Tuhan selalu punya cara. Kedua pasang mata yang masing-masing berada di peraduannya. Menemukan celah dalam sebuah ruang.

Teka-teki itu kembali hadir. Kepingannya menyusun cerita.


-DAP- 18 Juli 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Jejakmu - Cuplikan (Part 1)

Kau menyapa. Kedatanganmu tidak terduga. Entah dari sumbu mana kau bisa menemukan titik koordinatku. Entah dari dimensi mana kau hadir ke ruang waktuku. Yang termaktub dalam pikiranku saat itu, kau berhasil mengalihkan pagi dan malamku. Hutan pinus menjadi saksi awal bertemu. Aroma embun pagi yang menyertai. Tanah basah yang menemani. Semesta ikut bernyanyi. Kalau saja saat permulaan itu aku tau, kau adalah sosok yang menciptakan puing-puing harapan. Sekaligus meruntuhkan kekokohan tembok yang telah aku bangun. Begitupun, aku masih saja heran, butuh usaha ekstra untuk menjauhkan namamu dari anganku. Selamat! Kau baru saja menang. Memenangkan pertempuran di antara kalian bertiga. Kau, hati, dan logikaku. -2017-

Jobfair dan Sharing Pengalaman

Medan, 26 September 2014 21.33 WIB Assalamualaikum. Hari ini aku menjalani aktivitas dengan cukup produktif. Setidaknya ada kegiatan yang aku lakukan untuk mengisi waktu, menghilangkan kepenatan selama masih berstatus mengejar impian. Ada Jobfair di salah satu kampus di kota ini. Aku mencoba kembali melayangkan surat lamaran dan daftar riwayat hidup ke beberapa perusahaan yang hadir di Jobfair hari ini. Ku buang jauh-jauh rasa putus asa yang terkadang sering datang ke benakku. Aku mencoba. Dan InsyaAllah akan terus mencoba. Hingga yang aku inginkan tercapai. Perusahaan yang membuka lowongan melalui Jobfair tersebut tidak begitu banyak. Namun, setidaknya ada beberapa perusahaan yang bisa aku masukkan lamarannya sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Ini ikhtiar. Rezeki sudah di atur oleh Allah. Dan aku selalu percaya, segala sesuatu akan datang pada waktu yang tepat menurut Allah. Jadi apabila dari usahaku hari ini belum mendatang rezeki, semua aku kembalikan pada All...

Sepasang Mata

Sepasang mata yang pernah menghujam itu. Membuat logika melayang. Ia pergi dari tempat semestinya. Apa yang sebenar-benarnya terjadi.  Yang membuat logika itu terhempas begitu saja. Yang ditanam kuat, kini tercabut sesuka hati. Tak bisa menyelaraskan logika. Ia dikalahkan oleh sebuah rasa yang tak kupahami. Berdegup kencang. Aliran darah berdesir, melewati pembuluh darah begitu cepat.  Sangat tidak masuk akal. DAP – Agustus 2017